Tulungagung (Antara Jatim) - Informasi yang tersebar di berbagai layanan media sosial, seperti
facebook, youtube, twitter, instagram hingga pemberitaan media massa
diyakini sebagai faktor utama pesatnya pertumbuhan kunjungan wisata ke
Pantai Kedung Tumpang, Tulungagung, Jawa Timur.
"Kawasan ini mulai ramai dikunjungi wisatawan sejak diunggah ke
berbagai media massa nasional maupun komunitas `sosmed` (sosial media),"
tutur Poit Hadi Wijaya, salah satu "boy wood", sebutan untuk para
penjaga pantai, di sepanjang pesisir Pantai Kedung Tumpang, Senin.
Kendati belum ada survei atau kajian metodologis mengenai hal ini,
lanjut Poit, kesimpulan itu mereka tarik berdasar sebaran asal wisatawan
yang pernah singgah di kawasan pesisir yang terletak di Desa
Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban tersebut.
Tidak hanya didominasi turis domestik dari berbagai daerah di
Jatim, Jateng, Jabar hingga luar Jawa, sejumlah wisatawan asing beberapa
kali hadir ke Kedungtumpang sekedar membuktikan keelokan kolam air asin
yang terbentuk secara alami di atas tebing batuan karang di pesisir
pantai setempat.
Dalam sehari pada musim libur, lanjut dia, jumlah pengunjung ditaksir bisa mencapai 10 ribu orang lebih.
Sejumlah pengunjung dari Madiun, Surabaya, Malang, hingga Papua
yang sempat berpapasan dengan koresponden Antara saat berkunjung ke
objek wisata tersebut juga mengakui bahwa mereka sempat melihat gambar
atau tayangan video pendek destinasi wisata Kedung Tumpang di layanan
media sosial seperti youtube, instagram ataupun facebook.
Hanya beberapa yang mengaku mendapat informasi dari mulut ke mulut,
namun juga sempat melakukan cek silang melalui tayangan film pendek
yang diunggah di kanal youtube, sebelum memutuskan berangkat ke kawasan
pesisir Kedung Tumpang.
"Kami terbiasa melakukan penelusuran objek-objek wisata yang
menarik dikunjungi dengan cara `googling` (melakukan pencarian melalui
perangkat situs pencarian google) atau melalui berbagai tayangan
youtube, termasuk saat mendapati objek wisata baru Kedung Tumpang ini,"
tutur Ima, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat.
Pantai Kedung Tumpang memiliki sedikitnya enam kolam air asing yang
terbentuk secara alami akibat abrasi ombak yang menghempas tebing
batuan karang yang memagari kawasan pesisir pantai itu selama
beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu tahun yang lampau.
Keenam titik kolam air asin alami itu oleh warga setempat secara
turun-temurun telah diberi nama masing-masing, yakni Slender, Ngantal,
kolam bidadari atau kedung dowo, kedung jani, kedung pawonan, serta
kedung gede.
Dari enam titik kolam air asin alami itu, kolam bidadari atau
kedung dowo, kedung pawonan serta kedung gede menjadi tempat paling
difavoritkan wisatawan.
Selain keindahan panorama kolam-kolam kecil di antara batuan karang
yang disertai deburan ombak besar memecah di tepian tebing, pengunjung
juga berkesempatan mandi di tengah kolam, namun harus hati-hati karena
pada waktu tertentu (terjadi air pasang), hempasan ombak bisa menghantam
seluruh objek wisata tersebut dengan ketinggian air mencapai 50 meter
dari permukaan laut saat kondisi surut. (*)
Media Sosial Bantu Promosi Wisata Kedung Tumpang
Senin, 30 November 2015 18:38 WIB
"Kami terbiasa melakukan penelusuran obyek-obyek wisata yang menarik dikunjungi dengan cara 'googling' (melakukan pencarian melalui perangkat situs pencarian google) atau melalui berbagai tayangan youtube, termasuk saat mendapati obyek wisata baru Kedung Tumpang ini," tutur Ima, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat.