Sumenep (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan sarana untuk mewujudkan kebersamaan antara semua elemen bangsa dalam membangun desa.
"TMMD bisa dan memang harus dikondisikan menjadi perekat kebersamaan antara TNI, polisi, instansi pemerintah, dan warga untuk membangun desa dengan cara bergotong royong," ujarnya di Sumenep, Kamis.
Pada Kamis pagi, Anton berada di Sumenep, tepatnya di Kecamatan Ganding, untuk membuka secara resmi pelaksanaan TMMD ke-95.
"TMMD juga menjadi sarana untuk membangun kedekatan antara kami (polisi) dan TNI. Kami akan mendukung penuh TNI demi suksesnya TMMD di setiap daerah," katanya.
Lokasi program TMMD ke-95 di Sumenep diletakkan di Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, dengan masa pelaksanaan selama 18 hari, yakni 8-25 Oktober 2015.
Program TMMD terbagi dua kegiatan, yakni kegiatan fisik dan nonfisik yang akan dikerjakan oleh sedikitnya 150 personel gabungan dari TNI, polisi, dan elemen masyarakat selama 18 hari.
Program fisik yang menjadi kegiatan TMMD ke-95 di Desa Gadu Timur, di antaranya pengaspalan jalan sepanjang 673 meter dengan lebar 2,5 meter dan pambangunan satu tandon air.
Sementara program nonfisik yang akan direncanakan oleh personel TMMD ke-95 itu, di antaranya penyuluhan wawasan kebangsaan bela negara dan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain Anton bersama jajarannya, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi dan Bupati Sumenep A Busyro Karim bersama jajarannya juga hadir dalam pembukaan TMMD ke-95 tersebut.
Dalam kesempatan itu, rombongan dari Polda dan Kodam V/Brawijaya juga melihat sejumlah produk lokal, seperti minuman "legen" dan madu, yang dipamerkan oleh pimpinan sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Sumenep di lokasi pembukaan TMMD. (*)