Jakarta (Antara) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan tokoh sejarah Djohan Sjahroezah yang selalu berjuang melalui pergerakan bawah tanah harus menjadi contoh keteladanan bagi para pemimpin.
"Sosok Djohan Sjahroezah mengambil posisi gerakan bawah tanah, dia mendapatkan keluhuran," kata Khofifah setelah peluncuran buku "Kesabaran Revolusioner Djohan Sjahroezah, Pejuang Kemerdekaan Bawah Tanah" di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa.
Menurut Khofifah, dalam perjuangan ada yang mempunyai target mendapatkan kemasyhuran (terkenal), tapi ada yang memang ingin mendapatkan kemasyhuran dan keluhuran.
Aspek kemasyhuran dan keluhuran ini dikatakan Khofifah, seharusnya bisa menjadi sumber keteladanan pemimpin bahwa dia tidak hanya dikenal, tidak hanya populer, tidak hanya masyhur tapi punya keluhuran, baik keluhuran pikiran, budi dan karya.
"Itu biasanya muncul pada sosok ideolog, filosof dan dia memang punya pikiran besar kepada bangsanya. Itu saya rasa sosok Djohan Sjahroezah karena dia memilih gerakan bawah tanah pasti yang dia dapatkan keluhuran. Kalau kemasyuran biasanya sosok yang terpublikasi secara luas," ujar Khofifah.
Pilihan untuk gerakan bawah tanah itu adalah pilihan untuk membangun dan menjaga keluhuran itu bisa menjadi referensi bagi pemimpin sekarang, betapa bahwa masyarakat butuh ideolog, filosof, dan keluhuran budi, pikiran pimpinan.
Djohan Sjahroezah adalah tokoh yang mempunyai peran tersendiri diantara para pejuang kemerdekaan. Pria Minang kelahiran Muara Enim 26 November 1912 ini tidak asing bagi para pendiri bangsa.
Djohan berkontribusi penuh dalam setiap fase perjuangan, mulai dari kolonialisme Belanda, masa penjajahan Jepang, pertempuran Surabaya hingga masa-masa jatuh bangunnya Republik Indonesia. (*)
Khofifah: Djohan Sjahroezah Harus Jadi Contoh Keteladanan
Selasa, 15 September 2015 19:10 WIB
Aspek kemasyhuran dan keluhuran ini, seharusnya bisa menjadi sumber keteladanan pemimpin bahwa dia tidak hanya dikenal, tidak hanya populer, tidak hanya masyhur tapi punya keluhuran, baik keluhuran pikiran, budi dan karya.