Gresik, (Antara Jatim) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mendorong sejumlah pekerja kontruksi di Indonesia memenuhi standar pekerja di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga konstruksi, agar bisa bersaing dengan tenaga kontruksi asing.
Direktur Komersial Semen Gresik, Mukhamad Saifudin, Rabu mengatakan pelatihan dan sertifikasi tenaga konstruksi kali ini digelar di Kabupaten Rembang, yang merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan yang digelar di empat kota yaitu Banyuwangi, Surabaya, Pontianak dan Gresik.
"Kita menggelar pelatihan selama tiga hari di Rembang, yakni mulai Rabu (2/9) hingga Jumat (4/9), dan sertifikasi dilakukan kepada 125 tenaga konstruksi Kabupaten Rembang yang digelar di Balai Kartini," ucap Saifudin dalam keterangan persnya di Gresik.
Ia berharap, program ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat khususnya para pekerja konstruksi, agar menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi.
Sehingga, para pekerja mampu bekerja di proyek berskala internasional dengan berbekal sertifikat yang dimilikinya, DAN bisa menambah penghasilan.
Menurut Saifudin, selama ini banyak pekerja konstruksi yang kemampuannya didapat melalui otodidak atau bahkan ilmu turun temurun, dan bukan didapat melalui pembinaan atau pelatihan oleh tenaga ahli.
"Oleh karena itu penting bagi para pekerja konstruksi untuk mendapatkan ilmu secara mendalam dari pakarnya, mengingat mereka juga akan menghadapi MEA," katanya.
Dalam pelatihan tersebut, Semen Indonesia menggandeng Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Tengah dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) Rembang dalam pemberian materi serta penjaringan peserta.
Sementara itu, Semen Indonesia menargetkan hingga akhir 2015 bisa menyertifikasi sebanyak 6.000 tenaga konstruksi, dan kini telah lebih dari 5.500 tenaga konstruksi tersertifikasi dari total 11.342 orang yang dibina perusahaan BUMN tersebut.(*)
Semen Indonesia Dorong Pekerja Kontruksi Penuhi Standar MEA
Rabu, 2 September 2015 18:21 WIB
Kita menggelar pelatihan selama tiga hari di Rembang, yakni mulai Rabu (2/9) hingga Jumat (4/9), dan sertifikasi dilakukan kepada 125 tenaga konstruksi Kabupaten Rembang.