Jember (Antara Jatim) - Aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, kembali normal karena bandara setempat sudah dibuka pascaditutup tiga hari akibat erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanis.
"Hari ini Bandara Notohadinegoro dibuka berdasarkan 'Notice to Airmen' (Notam) yang diterima pihak bandara, sehingga aktivitas penerbangan kembali normal," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Jember, Rabu.
Bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember itu ditutup sejak Minggu (2/8) hingga Selasa (4/8) karena abu vulkanis tipis mengguyur kawasan bandara dan rute penerbangan terdampak debu vulkanis Gunung Raung.
"Hujan abu vulkanis sudah tidak turun lagi di kawasan Bandara Notohadinegoro dan petugas juga sudah membersihkan landasan pacu (runway), serta sejumlah sarana penunjang di bandara yang sempat terpapar abu vulkanis," tuturnya.
Edi menjelaskan pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 mendarat (landing) pukul 10.50 WIB di Bandara Notohadinegoro dan tinggal landas (take off) pukul 11.29 WIB menuju Bandara Juanda Surabaya.
"Kami masih belum tahu apakah bandara di Jember akan tetap dibuka pada Kamis (6/8) atau ditutup karena pihak bandara menunggu informasi lebih lanjut dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, BMKG, dan pihak AirNav," paparnya.
Pihak Bandara Notohadinegoro Jember masih memberlakukan sistem buka-tutup untuk operasional bandara setempat akibat abu vulkanis Gunung Raung.
Sementara General Manajer Garuda Indonesia Area Jember, Syamsul Adnan, berharap aktvitas penerbangan tetap normal pada keesokan harinya dan seterusnya di Bandara Notohadinegoro karena penutupan bandara tersebut membuat pihak maskapai menjadwal ulang calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket.
"Pihak Garuda memberikan kesempatan untuk menjadwal kembali (reschedule) kepada penumpang yang terlanjur membeli tiket selama penerbangan dibatalkan dan masa penerbangan diperpanjang hingga enam bulan ke depan," katanya.
Ia enggan menyampaikan jumlah kerugian maskapai berpelat merah itu terkait pembatalan belasan penerbangan dari Jember-Surabaya pulang pergi (PP) akibat erupsi Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut.(*)