Malang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama Agustus 2015 membuka Posko kekeringan guna mempercepat penanganan bagi warga dan wilayah yang membutuhkan air bersih.
"Keberadaan Posko bisa saja diperpanjang, namun kami melihat situasi dan kondisi yang berkembang serta hasil evaluasi. Sebab, sekarang ini sudah ada hujan lokal, seperti yang terjadi di beberapa kecamatan, seperti di Sumbermanjing Wetan yang sempat turun hujan beberapa jam," kata Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten malang Hafie Lutfi, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan akan turun pada pekan kedua September 2015, namun sekarang sudah ada hujan, meski turun di wilayah yang masih sporadis.
Menurut Lutfie, meski sudah disiagakan posko, sampai sekarang belum ada laporan dari kecamatan atau warga yang terkena dampak musim kemarau yang mengakibatkan wilayahnya kekurangan air bersih dan perlu distribusi air bersih dari BPBD.
Armada untuk distribusi air bersih ke wilayah kekeringan tersebut, katanya, sudah disiapkan jika memang ada desa yang kekurangan air bersih. "Bahkan armada sudah dibagi-bagi, mana yang ditangani PMI, PDAM, BPBD, maupun Dinas Cipta Karya.
Di wilayah Kabupaten Malang, ada delapan kecamatan yang rentan terhadap kekeringan, yakni Kecamatan Singosari, Kalipare, Pagak, Lawang, Sumberpucung, Donomulyo, Jabung, dan Sumbermanjing Wetan.
Berdasarkan data 2014, desa terbanyak yang memerlukan air bersih saat musim kemarau ada di Kecamatan Donomulyo, yakni sembilan desa yang meliputi Desa Donomulyo, Purwodadi, Tlogosari, Sumberoto, Kedungsalam, Tempursari, Purworejo dan Mentaraman. Pada tahun lalu ada sejumlah desa dan dusun di delapan kecamatan tersebut yang kekurangan air bersih.
"Semua wilayah yang kekurangan air bersih tersebut kita kirimi air bersih, namun untuk tahun ini, sampai awal Agustus ini, belum ada keluhan masuk, sehingga kita belum bergerak untuk mendidtribusikan air bersih ke lokasi," katanya.
Menurut dia, distribusi air bersih ke lokasi kekeringan dari BPBD diberikan gratis ke warga. Hanya saja, untuk pendistribusian air bersih ke sejumlah lokasi tersebut ada kendala, seperti tim yang bertugas mendistribusikan air bersih sering dicegat oleh penjual air karena usaha mereka menjual air ke warga menjadi terhambat.
"Untuk kelancaran distribusi air bersih ke daerah kekeringan ini biasanya kami minta jaminan kepada camat, sebab kalau tidak bisa-bisa pendistribusiannya akan tersendat, padahal warga sangat membutuhkan," ujarnya.(*)
BPBD Kabupaten Malang Buka Posko Kekeringan
Selasa, 4 Agustus 2015 7:59 WIB