Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan program pelatihan merawat orang lanjut usia (lansia), dan merawat bayi, sebagai usaha mengatasi pengangguran tenaga kerja proyek migas Blok Cepu, sepi peminat.
"Berbagai program pelatihan untuk mengantisipasi pengqanguran proyek migas Blok Cepu, hanya pelatihan merawat lanzia dan merawat bayi yang sama sekali tidak ada pendaftarnya," kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Kerja dan Trasmigrasi Disnakertransos Bojonegoro Joko Santoso, Selasa.
Padahal, lanjut dia, program pelatihan merawat lansia dan merawat bayi masing-masing ada 10 paket dengan jumlah 20 peserta/paket.
"Ya alokasi anggarannya kita alihkan untuk program pelatihan lainnya, seperti membuat kue atau mengolah hasil pertanian," jelasnya.
Ia mengaku tidak tahu pasti, penyebab sepinya peminat program pelatihan merawat lansia dan merawat bayi.
Namun, ia memperkirakan sepinya peminat peserta pelatihan lansia, dan merawat bayi, disebabkan kedua program pelatihan itu kurang menarik dibandingkan dengan program pelatihan lainnya.
"Kalau program pelatihan lainnya peminatnya rata-rata cukup banyak," katanya, menegaskan.
Sesuai data di Disnakertransos, program pelatihan tenaga kerja yang digelar terbagi menjadi 33 kejuruan, dengan rincian 21 kejuruan wira swasta, antara lain, menjahit, membuat kue, rias pengatin dan 12 kejuruan sertifikasi.
Sesuai target, pemkab mengalokasikan anggaran Rp9,6 miliar untuk memberikan berbagai program pelatihan ketrampilan untuk 12.000 tenaga kerja, sebagai antisipasi ribuan tenaga kerja migas Blok Cepu, yang habis kontraknya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, selama semester I tercatat, sebanyak 4.363 peserta yang sudah mengikuti berbagai program pelatihan ketrampilan baik wira usaha, maupun sertifikasi.
"Peserta yang mengikuti program pelatihan sertifikasi memperoleh sertifikat yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," paparnya.
Ia menambahkan jumlah pendaftar program pelatihan untuk semester II yang sudah masuk sebanyak 8.407 peserta, sehingga jumlah pendaftar program pelatihan totalnya mencapai 12.770 peserta.
"Karena sudah ada kelebihan 770 pendaftar, maka untuk anggarannya diusulkan melalui APBD Perubahan," ucapnya. (*)
Disnakertransos: Pelatihan Merawat Lansia Bojonegoro Sepi Peminat
Selasa, 28 Juli 2015 11:53 WIB
"Berbagai program pelatihan untuk mengantisipasi pengqanguran proyek migas Blok Cepu, hanya pelatihan merawat lanzia dan merawat bayi yang sama sekali tidak ada pendaftarnya," kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Kerja dan Trasmigrasi Disnakertransos Bojonegoro Joko Santoso.