Jakarta (Antara) - BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) akan membangun smelter di area pabrik anak perusahaannya, di Gresik, di Jawa Timur untuk menjamin pasokan bahan baku pupuk majemuk (NPK) dan mendukung kedaulatan pangan.
Dirut PIHC Arifin Tasrif kepada Antara, di Jakarta, Sabtu, mengatakan pada 22 Januari 2015, anak perusahaan PIHC yaitu PT Petrokimia Gresik (PKG) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Freeport Indonesia, terkait rencana proyek pengembangan smelter atau pemurnian dan pengolahan mineral di Gresik.
"Keberadaan smelter itu akan mendukung kedaulatan pangan, karena akan menjamin pasokan asam sulfat sebagai salah satu bahan baku (pupuk majemuk) NPK," kata Arifin Tasrif.
PKG merupakan produsen pupuk majemuk (NPK) terbesar dengan kapasitas di atas dua juta ton per tahun. Selain memproduksi NPK, anak perusahaan PIHC itu juga memproduksi pupuk Urea, ZA, SP-36, dan Petroganik (pupuk organik) dan bahan kimia lainnya.
Arifin mengatakan selain menjamin pasokan bahan baku asam sulfat, keberadaan smelter itu juga akan berdampak pada penghematan devisa negara, karena mengurangi ketergantungan terhadap impor, termasuk penghematan biaya pengapalan.
"Keberadaan smelter itu juga akan mendukung keberlanjutan pabrik pupuk selama 20 tahun ke depan," ujarnya. (*)
PT Pupuk Indonesia Bangun Smelter di Gresik
Sabtu, 13 Juni 2015 7:56 WIB
Keberadaan smelter itu akan mendukung kedaulatan pangan, karena akan menjamin pasokan asam sulfat sebagai salah satu bahan baku (pupuk majemuk) NPK