Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jatim memprioritaskan pembangunan infrastruktur listrik di wilayah Madura, khususnya di wilayah Kepulauan.
"Di sana, rasio elektrifikasinya sangat rendah, yakni di bawah 40 persen," ujarnya di sela menerima kunjungan General Manager PLN Distribusi Jatim yang baru, Yudi Winardi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Secara keseluruhan, kata dia, rasio elektrifikasi Jatim sudah mencapai 82,7 persen, yang artinya hampir semua wilayah Jatim sudah teraliri listrik, namun di beberapa tempat rasionya sangat rendah, khususnya di Pulau Madura yang rasionya hanya 49,7 persen.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut, salah satu penyebabnya adalah kondisi topografi di Madura, yang mana kampungnya berbeda dengan di Pulau Jawa.
"Jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah, kemudian jarak antarsatu kampung dengan kampung lainnya sangat jauh. Inilah penyebab biaya yang dibutuhkan membangun infrastruktur kelistrikan membengkak," katanya.
Sejatinya, lanjut dia, pada 2013 Pemprov sudah memiliki anggaran untuk membantu PLN membangun infrastruktur di Madura, yakni mengganggarkan "multiyears" selama tiga tahun sebesar Rp75 miliar per tahun untuk membantu tiang listrik di Madura.
"Namun saat itu terkendala aturan bahwa hibah pada BUMN tidak diperbolehkan, tapi sekarang dimungkinkan meski harus duduk bersama dengan BPK untuk dibahas lebih dulu batasannya, sebab ini demi kepentingan rakyat," ucapnya.
Jika listrik di Madura sudah merata, kata birokrat yang juga politisi itu, maka dipastikan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, khususnya produk pertanian.
Sementara itu, GM PLN Distribusi Jatim Yudi Winardi menyambutnya positif dan pihaknya meminta waktu untuk dibahas lebih lanjut, khususnya ke tingkat pusat sebagai langkah satu upaya pembangunan perekonomian masyarakat, khususnya di Madura.
"Dari hal yang terkecil saja, dampak positif kehadiran listrik adalah memotivasi masyarakat, khususnya pelajar untuk lebih rajin membaca. Kami akan teruskan ini dan semoga bisa membantu rakyat Madura," kata bos PLN Distribusi Jatim yang bertugas sejak 28 Mei 2015 itu. (*)
Gubernur Minta PLN Prioritaskan Listrik di Madura
Senin, 8 Juni 2015 17:45 WIB
Jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah, kemudian jarak antarsatu kampung dengan kampung lainnya sangat jauh. Inilah penyebab biaya yang dibutuhkan membangun infrastruktur kelistrikan membengkak