Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, akan menghentikan pengeluaran air Waduk Pacal, di Kecamatan Temayang, yang saat ini dikeluarkan sebesar 4 meter kubik/detik, Kamis (4/6).
"Air Waduk Pacal dikeluarkan sebesar 4 meter kubik/detik sejak 28 Mei lalu, karena untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi di Kecamatan Kepohbaru," jelas Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Senin.
Ia menjebutkan tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru, yang masih membutuhkan air luasnya mencapai 3.144 hektare.
"Tanaman padi di Kecamatan Kepohbaru tersebut masih membutuhkan air, karena usianya rata-rata berkisar 40-50 hari," jelas dia.
Sesuai perhitungan yang dilakukan, menurut dia, stok air Waduk Pacal, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, setelah dikeluarkan 4 meter kubik/detik sampai 4 Juni, masih tersisa sekitar 7 juta meter kubik.
"Air Waduk Pacal, yang masih tersisa sekitar tujuh juta meter kubik, untuk persediaan mengairi areal tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya," paparnya.
Sesuai rencana, lanjut dia, sisa air Waduk Pacal tersebut, akan dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya yang luasnya mencapai 16.625 hektare.
Menurut dia, tanaman padi seluas 16.625 hektare itu, masih membutuhkan air, ketika waktunya berbuah dengan usia sekitar 70 hari.
"Sisa air sekitar tujuh 7 meter kubik tersebut kalau dikeluarkan sekitar 5 meter kubik/detik, hanya cukup untuk mengairi tanaman padi sekitar 10 hari," jelasnya."Ya setelah itu air Waduk Pacal habis sama sekali," tambahnya.
Dengan demikian, lanjut dia, tanaman palawija di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, pada musim tanam (MT) II kemarau ini, tidak mungkin bisa memperoleh pasokan air.
Waduk Pacal, yang sebelumnya mampu menampung air sekitar 23 juta meter kubik, tahun ini menurun hanya mampu menampung air sekitar 17 juta meter kubik, disebabkan bangunan pelimpasnya rusak diterjang banjir bandang.
"Meskipun bangunan pelimpas yang jebol sudah diperbaiki, tapi rawan jebol, karena belum permanen, sehingga daya tampung Waduk Pacal tidak bisa maksimal," jelas Mucharom. (*)
UPT Bengawan Solo Tutup Waduk Pacal Kamis
Senin, 1 Juni 2015 19:27 WIB